Petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Martin Panjaitan, meninggal usai bertugas memadamkan kebakaran di rumah potong hewan Pasar Cisalak, Depok. Martin sempat meminta beristirahat dan dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Site: https://theultimatejournal.com/
Kasi Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tessy Haryati mengatakan, meninggalnya Martin saat berhasil memadamkan api pada kebakaran rumah potong hewan Pasar Cisalak, membuat Tessy terkejut. Tessy tidak menduga bahwa Martin akan meninggal dunia usai menjalankan tugasnya sebagai pemadam.
“Terkait dengan meninggalnya almarhum Martin bagian dari keluarga besar kami, terus terang kami kaget dan sangat berduka cita,” ujar Tessy, Sabtu (19/10/2024) dini hari.
Tessy menjelaskan, usai melakukan pemadaman api dan melakukan pendinginan, Martin sempat meminta beristirahat. Saat Martin beristirahat, terdapat petugas DPKP lainnya yang menggantikan tugas Martin melakukan pendinginan.
“Jadi setelah pendinginan, dia minta waktu beristirahat, karena kita harus ganti personil,” jelas Tessy.
Martin sempat beristirahat dan Tessy telah meminta rekan kerjanya untuk mendampingi Martin ke mobil ambulans. Martin sempat dibawa Ambulans sambil melakukan pemulihan usai bertugas memadamkan api.
“Sudah masuk di ambulans, ternyata sampai di perempatan Jalan Juanda, itu kan kondisi macet total,” ucap Tessy.
Saat di perjalanan, anggota DPKP Kota Depok, Irfan yang mendampingi Martin sempat terkejut melihat perubahan Martin. Irfan sempat meminta pengemudi ambulans untuk mengecek perubahan pada Martin.
“Salah satu anggota Damkar Cimanggis itu, berteriak ke supir bahwa dinyatakan sepertinya Martin sudah nggak ada (meninggal),” terang Tessy.
Padahal, lanjut Tessy, saat di perjalanan di dalam mobil Ambulans, antara Irfan dengan Martin sempat berbicara. Pembicaraan tersebut layaknya kebiasaan antar petugas DPKP Kota Depok berbicara.
“Jadi pas masuk ke ambulans itu sempet ngobrol dengan Irfan, itu sempet ngobrol seperti biasa,” kata Tessy.
Sempat Tergeletak
Tessy mengungkapkan, sebelum meninggal Martin sempat tergeletak dengan posisi badan tiduran. Hal itu membuat Irfan yang sempat berbicara dengan Martin menjadi panik sehingga dilarikan ke rumah sakit Sentra Medika.
“Ternyata jam 21.35 WIB, kami terima kabar yang sangat menyedihkan,” ungkap Tessy.
Tessy tidak mengetahui secara detail penyebab kematian Martin, dikarenakan pada saat kejadian, Martin sudah dibawa mobil ambulans. Tessy menilai, Martin merupakan petugas yang pendiam dan tidak pernah membebankan rekan kerja maupun pimpinannya saat bertugas.
“Martin kalau ketemu cuma senyum-senyum. Dia gak nyusahin, kalau di anggota itu dia baik,” tutur Tessy.
Menurut penilaian Tessy, Martin selama bertugas tidak pernah mengeluh selama bertugas menjadi petugas DPKP Kota Depok. Bahkan, Martin tidak pernah banyak permintaan selama bertugas melakukan penanganan kebakaran maupun lainnya.
“Dia diperintahkan A, Alhamdulillah dilaksanakan, dia patuh orangnya, taat,” ujar Tessy.
Berdasarkan informasi dari sejumlah rekan kerjanya, lanjut Tessy, Martin sempat makan bersama dengan temannya sebelum peristiwa kebakaran rumah pemotongan hewan Pasar Cisalak. Martin sempat bersenda gurau dengan temannya yang menjadi satu regu dengannya.
“Gak ada keluhan apapun dan masih makan malam ayam bakar, karena itu TKP jam habis Isya ya, jadi sekitar jam 19.40 WIB kan TKP nya itu,” ucap Tessy.
Petugas Damkar Meninggal
Sebelumnya, Seorang petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Martin Panjaitan gugur atau meninggal dunia saat bertugas memadamkan api, pada insiden kebakaran rumah pemotongan hewan di Pasar Cisalak, Depok. Diduga korban meninggal diakibatkan menghirup asap saat penanganan kebakaran.
Kuasa hukum korban, Deolipa Yumara mengatakan, korban merupakan salah satu diantara 80 anggota DPKP Kota Depok yang memberikan kuasanya. Deolipa turut berbela sungkawa atas meninggalnya korban saat berjuang memadamkan api pada peristiwa kebakaran di rumah pemotongan hewan Pasar Cisalak.
"Ini adalah apa yang kita takutkan dan kita khawatirkan kejadian, karena tiga minggu yang lalu sudah kita peringatan walikota, Pemerintah Kota Depok dan jajarannya segera memperbaiki peralatan Damkar," ujar Deolipa di Rumah Sakit Sentra Medika, Depok, Sabtu (19/10/2024).
Deolipa menjelaskan, meninggalnya korban merupakan dampak dari sejumlah peralatan Damkar yang rusak sehingga tidak dapat digunakan saat bertugas. Pada peristiwa kebakaran, korban tidak mendapatkan peralatan lengkap, salah satunya tidak menggunakan masker oksigen.
"Anggota Damkar melaksanakan tugasnya tanpa peralatan yang lengkap, bahkan masker pun tidak ada, jadi tidak bisa nafas salah satu anggota damkar, yakni Martin Panjaitan," jelas Deolipa.